Pengujian Metalografi
Pengujian Metalografi
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui struktur hasil pengelasan dengan variasi metode pengelasan, metalografi adalah ilmu yang mempelajari tentang pemeriksaan logam untuk mengetahui sifat, struktur, temperatur, dan presentase campuran logam.
Pengujian metalografi terbagi menjadi dua, yaitu pengujian makro dan pengujian mikro. Berikut ini adalah penjelasan tentang pengujian makro dan mikro.
Pengujian makro
Pengujian makro adalah proses pengujian bahan dengan menggunakan mata telanjang. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui atau memeriksa jenis cacat/ defect yang terdapat pada hasil lasan berupa lubang, retak dan inklusi. Pengujian ini dilakukan menggunakan kamera DSLR dengan perbesaran 100 x.
Pengujian mikro
Pengujian mikro adalah pengujian bahan untuk mengetahui struktur kimia yang terdapat pada bagian logam. Pengujian ini membutuhkan lensa mikroskop yang memiliki perbesaran 50 hingga 3000 kali. Untuk melakukan pengujian mikro ini terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan agar struktur logam dapat terlihat dengan jelas dan tepat. Beberapa tahapan tersebut adalah sebagai berikut :
Pemotongan
Pemotongan spesimen ini tidak boleh menghasilkan dan membuat spesimen mendapatkan panas yang berlebihan, hal ini bertujuan agar struktur dari logam tidak berubah
Pengampelasan
Setelah spesimen dipotong tahap berikutnya adalah melakukan perngamplasan pada permukaan yang akan diuji. Proses pengampelasan dilakukan dari amplas dengan kekasaran 200, 400, 600, 800 dan 1000.
Pemolesan
Pemolesan ini bertujuan untuk mengkilapkan dan menghaluskan permukaan yang akan diuji. Pemolesan dilakukan dengan menggunakan autosol dan kain poles. Pemolesan spesimen dilakukan dengan cara memberikan sedikit autosol pada kain poles lalu digosokkan pada permukaan spesimen dengan arah yang sama.
Pengetsaan
Pengetsaan dilakukan dengan untuk membersihkan lapisan yang menutupi permukaan stuktur logam hasil pemolesan serta mingkikis batas butir sehingga struktur mikronya dapat terlihat dengan jelas. Proses pengetsaan ini dilakukan dengan cara mencelupkan permukaan yang akan diuji kedalam cairan HNO3 2.5% dengan waktu cepat. Pencelupan cepat ini bertujuan agar permukaan spesimen tidak menjadi gosong, sehingga strukturnya dapat terlihat jelas. Setelah spesimen dietsa lalu dicuci dengan sabun lalu dilakukan pengeringan dengan hairdryer.
Setelah spesimen dietsa maka pengujian makro dan mikro dapat dilakukan. Pengujian mikro dilakukan dengan mikroskop dengan perbesaran 200 kali.
Comments
Post a Comment