Posts

Pengujian Laju Korosi

Image
Pengujian Laju Korosi    P ada penelitian ini metode yang dilakukan untuk melakukan pengujian korosi adalah dengan merendam spesimen kedalam air laut. Air laut yang digunakan adalah air laut murni.      Sebelum melakukan perendaman spesimen yang harus dilakukan adalah menimbang massa dari spesimen. Lalu proses perendaman ini menggunakan gelas air mineral plastik yang dituangkan air laut. Persiapan Pengujian Laju Korosi      Perendaman spesimen ini dilakukan selama 30 hari dengan tiga kali pengambilan data, sehingga data diambil setiap 10 hari lalu massa spesimen kembali di timbang.

Pengujian Metalografi

 Pengujian Metalografi Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui struktur hasil pengelasan dengan variasi metode pengelasan, metalografi adalah ilmu yang mempelajari tentang pemeriksaan logam untuk mengetahui sifat, struktur, temperatur, dan presentase campuran logam. Pengujian metalografi terbagi menjadi dua, yaitu pengujian makro dan pengujian mikro. Berikut ini adalah penjelasan tentang pengujian makro dan mikro. Pengujian makro Pengujian makro adalah proses pengujian bahan dengan menggunakan mata telanjang. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui atau memeriksa jenis cacat/ defect yang terdapat pada hasil lasan berupa lubang, retak dan inklusi. Pengujian ini dilakukan menggunakan kamera DSLR dengan perbesaran 100 x. Pengujian mikro Pengujian mikro adalah pengujian bahan untuk mengetahui struktur kimia yang terdapat pada bagian logam. Pengujian ini membutuhkan lensa mikroskop yang  memiliki perbesaran 50 hingga 3000 kali. Untuk melakukan pengujian mikro ini terdapat beberapa tahapa

Pengujian Kekerasan

Image
Pengujian Kekerasan      Pegujian kekerasan dilakukan untuk mengetahui nilai kekerasan dari speseimen. Berikut ini jenis pengujian kekerasan yang digunakan adalah metode Vickers. Arah Pengujian Kekerasan     Untuk banyaknya jumlah titik pegujian sangat bervariasi, tergantung daripada nilai variable yang diinginkan, contoh dari spesimen diatas pada proses pengelasan metode buttering .      Pengujian kekerasan ini pada setiap variasi pengelasan dengan menentukan wilayah logam las, HAZ ( heat affected zone ) dan logam dasar yang dibagi menjadi 10 titik dengan pembebanan 200 gram.      Arah titik pengujian kekerasan untuk pengelasan dengan variasi filler adalah mengambil 5 titik dari bagian permukaan las dan mengambil 5 titik dari bangian material dasar dengan membagi menjadi area logam las, area HAZ dan area logam induk. Sedangkan, untuk pengelasan dengan variasi filler dan pelat dilakukan dengan mengambil 5 titik dari logam las menuju posis melintang dengan membagi area logam las, area

Pengujian Impak

Image
Pengujian Impak Pengujian impak dilakukan untuk mengetahui ketangguhan material dalam menerima beban kejut atau beban tiba-tiba. Ketangguhan adalah ukuran satuan energi yang diperlukan untuk mematahkan atau merusak suatau bahan yang diukur dari luas kurva daerah tegangan regangan. Gambar Spesimen Pengujian Impak :      Pada pengujian impak ini bentuk dan dimensi spesimen dibentuk berdasarkan standar pengujian impak ASTM E23-02a.

Pengujian Bending

Image
Pengujian Bending Pengujian bending dilakukan untuk mengetahui kekuatan material dalam pembebanan tekan secara terus menerus hingga spesimen bengkok. Pada pengujian bending ini menggunakan bentuk dan dimensi berdasarkan standar pengujian bending dari JIS Z2204 Gambar 3-17 Spesimen Uji Bending JIS Z2204 Dimana :  Thickness (t) = Original Thickness Width (W) = 10mm min Length (L) = 150mm min Dari pengujian bending didapatkan data berupa Pmaks dan AL yang kemudian dapat dimasukkan pada persamaan untuk mendapatkan nilai kekuatan bending .

Pengujian Bahan : Pengujian Tarik(2)

Image
Teknik Melakukan Pengujian Tarik Untuk mengetahui nilai tegangan tarik suatu material dilakukan dengan membagi beban dengan luas permukaan penampang benda uji yang dilakukan ujicoba. Untuk mengetahui nilai regangan tarik suatu material dilakukan dengan membagi perpanjangan akhir benda uji dengan perpanjangan awalnya Pada saat proses pengujian tarik perlu diperhatikan: - Pada baja yang lunak sebelum patah terjadi pengerutan (pengecilan penampang) yang besar. - Regangan terbesar terjadi pada tempat patahan tersebut, sedang pada kedua ujung benda uji paling sedikit terjadi regangan. Kurva Tegangan-Regangan Bentuk kurva Tegangan-Regangan tidak akan selalu seperti gambar diatas, tergantung dari karakteristik bahan uji tersebut, Apabila bahan uji bersifat Kuat (tensile ) maka akan terjadi Yield point (Y') seperti gambar diatas, sedangkan apabila bahan uji bersifat Getas ( brittle )   maka tidak akan terjadi yield point. 1. Area A-R, merupakan daerah elastis

Pengujian Bahan : Pengujian Tarik(1)

Image
Pengujian Tarik Pengujian tarik dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis suatu material. Pada pengujian tarik beban diberikan secara kontinyu dan pelan-pelan bertambah besar, bersamaan dengan itu dilakukan pengamatan mengenai perpanjangan yang dialami benda uji. Pengujian tarik dari material akan menunjukkan beberapa sifat mekanik yaitu : Kekuatan(strength) : Kekuatan/tegangan tarik (tensile & yield strength) Keuletan : Perpanjangan (elongation) dari pengujian tarik didapatkan kurva tegangan dan regangan. Tegangan yang dipergunakan adalah tegangan membujur rata-rata, dan dapat diperoleh dengan membagi beban dengan luas penampang mula-mula benda uji. Dalam pengujian tarik dapat juga diamati beberapa fenomena sebagai berikut : Elastisitas adalah tegangan terbesar yang dapat ditahan oleh bahan tanpa terjadi regangan sisa permanen yang terukur pada saat beban telah ditiadakan. Tegangan Luluh adalah tegangan dimana bahan berubah bentuk tanpa beban berubah. te